Pada Senin (11/4), Manuel Fontaine, direktur darurat untuk badan anak-anak PBB UNICEF, mengatakan bahwa hampir dua pertiga dari anak-anak Ukraina telah mengungsi hanya dalam enam minggu.
Dia mengatakan hampir setengah dari 3,2 juta yang tinggal di rumah mereka mungkin menghadapi kerawanan pangan.
“Situasi untuk anak-anak di Ukraina bahkan lebih buruk di Mariupol dan Kherson, "di mana anak-anak dan keluarga mereka sekarang telah berminggu-minggu tanpa air bersih dan layanan sanitasi, pasokan makanan secara teratur, dan perawatan medis," terangnya.
"Mereka berlindung di rumah mereka dan di bawah tanah, menunggu bom dan kekerasan berhenti," lanjutnya.
Fontaine juga menyuarakan keprihatinan atas "sisa-sisa ledakan perang" yang dapat menyebabkan kematian dan cedera pada anak-anak, serta gangguan pendidikan bagi anak-anak di seluruh negeri.
"Penutupan sekolah secara nasional berdampak pada pembelajaran - dan masa depan - dari 5,7 juta anak usia sekolah dan 1,5 juta siswa di pendidikan tinggi," ujarnya.