Seorang tetangga menyebut Avayev sebagai seorang "kutu buku".
"Dia adalah pria yang cerdas, hampir menjadi kepala Gazprombank. Saya telah melihatnya - dia tidak terlihat seperti orang gila,” katanya.
"Dia seorang kutu buku, dia tidak punya alasan untuk melakukan itu. Dia kaya, pintar.
"Tidak mungkin orang seperti itu bisa membunuh.
"Mungkin Avayev dan keluarganya terbunuh.
"Jadi apa artinya itu? Seorang pria dengan pistol mendobrak masuk ke rumah kita, dan tidak ada yang menghentikannya? Bagaimana kita bisa tidur sekarang?"
Avayev menjadi oligarki Rusia terakhir yang meninggal setelah aksi militer Rusia ke Ukraina diluncurkan pada akhir Februari.
Polisi telah memulai penyelidikan atas kematian ayah tiga anak, yang menghasilkan kekayaan besar melalui minyak dan gas dari Ukraina, sebelum mendirikan sebuah perusahaan properti di Inggris.
(Rahman Asmardika)