Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PBB: Hari Ini, Lebih Banyak Evakuasi Dilakukan dari Kota yang Terkepung di Ukraina

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 06 Mei 2022 |10:52 WIB
PBB: Hari Ini, Lebih Banyak Evakuasi Dilakukan dari Kota yang Terkepung di Ukraina
Evakuasi warga sipil akan dilakukan dari pabrik baja yang dikepung pasukan Rusia (Foto: Reuters)
A
A
A

UKRAINAPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan operasi ketiga untuk mengevakuasi  warga sipil dari Mariupol dijadwalkan pada Jumat (6/5/2022),karena lebih banyak pertempuran dilaporkan untuk menguasai pabrik baja tempat para pembela terakhir Ukraina bertahan.

Sekitar 200 warga sipil juga diyakini bersembunyi di bunker di pabrik. Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan segala sesuatu harus dilakukan untuk "mengeluarkan orang dari neraka ini".

Guterres mengatakan operasi ketiga untuk mengevakuasi warga sipil dari kota sedang berlangsung dan akan tiba di kota pada Jumat (6/5/2022). Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan di media sosial bahwa ini akan terjadi sekitar tengah hari.

Sedikitnya 20 anak-anak diperkirakan termasuk di antara warga sipil yang tersisa di pabrik baja, dan persediaan makanan dan air berkurang dengan cepat.

Baca juga:  Ukraina Berharap Bisa Evakuasi 6.000 Wanita, Anak-Anak dan Orang Tua dari Kota Mariupol yang Dikepung

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pasukannya siap memberikan jalan yang aman bagi warga sipil, tetapi para pejuang harus menyerah.

 Baca juga: Hari Ini, Rusia Mulai Lakukan Gencatan Senjata untuk Evakuasi Warga Sipil dari Pabrik Baja Ukraina

Presiden Rusia telah menyatakan kemenangan di Mariupol, memerintahkan pasukannya untuk menutup lokasi industri yang luas - yang dirancang selama Perang Dingin untuk berfungsi sebagai bunker nuklir dan memiliki jaringan terowongan jauh di bawah tanah - daripada mencoba untuk mengambil kendali itu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement