KIEV - Leonid Kravchuk, mantan komunis yang menjadi presiden pertama Ukraina, meninggal pada Selasa (10/5/2022) di usia 88 tahun.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang sekarang menghadapi serangan pasukan Rusia, menggambarkan Kravchuk sebagai pemimpin bijaksana yang membimbing negara itu di tahun-tahun pertama kemerdekaan yang kacau dari pemerintahan Soviet.
"Dia adalah orang yang selalu dapat menemukan kata-kata bijak dan mengungkapkannya sedemikian rupa sehingga didengar oleh semua orang Ukraina," kata Zelensky dalam pidato video yang dilansir Reuters.
"Terutama di saat krisis. Saat masa depan seluruh negara dapat bergantung pada kebijaksanaan satu orang."
Selensky mengatakan bahwa Kravchuk menunjukkan kebijaksanaan di saat gerakan nasional Ukraina memperoleh kekuatan di akhir 1980-an, yang berpuncak pada referendum Desember 1991 di mana lebih dari 90% pemilih memilih kemerdekaan.
Kravchuk terpilih sebagai presiden pada hari yang sama.
"Dia bertindak dengan cemerlang pada 1991 dan baru sekarang tampaknya segalanya mudah baginya," kata Zelensky.
Kravchuk dikenal sebagai "rubah licik" saat ia naik pangkat di Partai Komunis Ukraina pada 1990, mengambil alih sebagai kepala parlemen di negara yang saat itu merupakan bagian dari Uni Soviet.
Tapi dia mundur dari partai segera setelah kudeta yang gagal terhadap pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev pada Agustus 1991. Parlemen Ukraina mengadopsi deklarasi kemerdekaan pada bulan yang sama.
Pada Desember 1991, Kravchuk menandatangani perjanjian Belovezha dengan Presiden Rusia Boris Yeltsin dan pemimpin Belarusia Stanislav Shushkevich, yang secara efektif memicu keruntuhan Uni Soviet.
"Saya mengerti Ukraina tidak akan pernah bisa benar-benar merdeka jika Uni Soviet masih ada," kata Kravchuk. "Saya datang ke sana mengetahui aspirasi Ukraina untuk merdeka. Saya memenuhi keinginan mereka."
Yeltsin meninggal pada 2007 sementara Shushkevich meninggal minggu lalu.