DHAKA - Petugas pemadam kebakaran pada Minggu (5/6/2022) masih berusaha memadamkan api yang telah menewaskan setidaknya 49 orang di sebuah depot kontainer di tenggara Bangladesh. Insiden yang melukai lebih dari 200 orang itu kembali menyoroti rekam jejak keamanan industri yang buruk di Bangladesh.
BACA JUGA:Â Ledakan Depot Tewaskan Setidaknya 16 Orang, Ratusan Lainnya Luka-Luka
Kebakaran yang terjadi di fasilitas kontainer pengiriman pada Sabtu (4/6/2022) malam di Sitakunda, 40 km dari kota pelabuhan Chittagong, memicu ledakan besar dan menghancurkan beberapa kontainer, kata para pejabat sebagaimana dilansir Reuters.
Kontainer berisi bahan kimia masih meledak pada Minggu ketika petugas pemadam kebakaran berusaha untuk memadamkan api dan para pejabat mengatakan tentara telah bergabung dengan misi tersebut. Rekaman drone menunjukkan asap tebal dan deretan kontainer yang terbakar.
Ledakan telah mengguncang lingkungan sekitar dan menghancurkan jendela di gedung-gedung terdekat, kata penduduk setempat.
Korban tewas dapat meningkat karena beberapa yang terluka berada dalam kondisi kritis dan operasi penyelamatan masih berlanjut, kata ahli bedah sipil Chittagong, Mohammed Elias Hossain. Yang terluka termasuk petugas pemadam kebakaran dan polisi, katanya.
Dia mengatakan semua dokter di distrik telah dipanggil untuk membantu mengatasi situasi tersebut, sementara media sosial dibanjiri seruan untuk donor darah darurat.
BACA JUGA:Â 7 Orang Tewas Akibat Ledakan di Gedung Berlantai Tiga di Bangladesh
Lima petugas pemadam kebakaran tewas dan setidaknya 50 lainnya, termasuk 10 polisi, terluka, tambahnya.
Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kebakaran itu. Petugas pemadam kebakaran mengatakan mereka menduga itu mungkin berasal dari kontainer berisi hidrogen peroksida dan menyebar dengan cepat ke kontainer lain.
Baca Juga: KKP Pastikan Proses Hukum Pelaku Perdagangan Sirip Hiu Ilegal di Sulawesi Tenggara