Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

8 Juni, Soeharto Lahir Tanpa Diiringi Tanda Alam Istimewa

Solichan Arif , Jurnalis-Rabu, 08 Juni 2022 |16:21 WIB
8 Juni, Soeharto Lahir Tanpa Diiringi Tanda Alam Istimewa
Potret Soeharto muda/ Foto: Repro
A
A
A

Doa semoga bayi yang baru lahir diberi panjang umur, kesehatan, keselamatan dan murah rezeki dipanjatkan sama-sama. Atas petunjuk tetua kampung, bayi laki-laki itu diberi nama Soeharto.

Saat bayi itu dilahirkan, di langit tidak terlihat tanda-tanda yang kudus. Tidak ada letusan gunung berapi dan tiada ramalan tentang seorang “Putera Fajar”.

“Kelahiran Soeharto tidak berbeda dengan kelahiran anak-anak lainnya di kampung itu, dengan orang tua yang melarat tetapi berbesar hati,” kata O.G Roeder.

Harapan Pak Kerto mendapat anak laki-laki tidak muluk-muluk. Ia membayangkan si anak nanti dapat membantunya di sawah dan dengan kehendak Tuhan akan dapat mewarisi pekerjaannya sebagai ulu-ulu.

Namun Tuhan berkehendak lain. Bayi laki-laki bernama Soeharto yang lahir pasca tiga tahun perang dunia pertama dan krisis ekonomi tengah melanda di mana-mana itu, kelak menjadi Presiden Republik Indonesia yang kedua.

Soeharto menjabat Presiden RI selama 32 tahun, yakni mulai 12 Maret 1967 dan berakhir dengan pengunduran diri usai terjadinya gelombang demonstrasi, pada 21 Mei 1998. Soeharto meninggal dunia pada 27 Januari 2008, di usia 86 tahun.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement