Dr Stadler berkata, salah satu tujuan utama mereka adalah untuk mengajak para ayah memeluk agama Kristen.
"Tapi kami tidak tahu seberapa banyak dari para pengasuh ini yang kemudian masuk Kristen, karena tidak ada catatannya. Pun tidak ada catatan bahwa para ayah ini dipaksa untuk memeluk agama Kristen di Inggris," tambahnya.
Pada 1900, rumah ini diambil alih oleh London City Mission, sebuah kelompok Kristen. Mereka memindahkan rumah singgah ini ke alamat lain, masih di Hackney.
Seiring runtuhnya Kerajaan Inggris di pertengahan abad ke-20, kebutuhan keluarga-keluarga Inggris akan ayah dan amah berkurang drastis. Rumah Ayah kemudian diubah menjadi rumah pribadi.
Mamoojee pertama kali mendengar tentang Rumah Ayah pada 2018 saat menonton sebuah film dokumenter BBC berjudul A Passage to Britain. Film itu sekilas menyebutkan rumah singgah di Hackney itu - yang kebetulan dekat dari tempat tinggalnya.
"Sebagai perempuan dari Asia Selatan yang tinggal di London, saya merasa terhubung dengan para ayah dan kisah mereka yang tak diketahui orang," ujar dia, menambahkan bahwa ketika itu, ia memutuskan untuk mengunjungi bangunan tersebut.
"Fakta bahwa tidak ada sesuatu pun di sana yang menggambarkan bahwa rumah ini adalah tempat yang sangat penting bagi banyak perempuan Asia dari seluruh dunia, membuat saya sangat marah dan merasa bahwa saya harus melakukan sesuatu,” lanjutnya.