JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto meninjau langsung lokasi bencana abrasi pantai di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, hari ini. Suharyanto juga mengunjungi langsung posko tanggap darurat untuk para pengungsi bencana abrasi pantai di Minahasa Selatan.Â
Dari hasil pendataan terkini yang dikantongi Suharyanto, sebanyak 41 rumah warga hilang terbawa arus air laut. Kemudian, kata Suharyanto, masih ada sekira 133 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi di posko tanggap darurat. Mayoritas, mereka mengungsi karena rumahnya hilang diterjang abrasi.
"Di sini (posko tanggap darurat) ada sekitar 133 KK yang terpaksa mengungsi karena rumahnya habis terbawa air. Sampai saat ini terdata ada 41 rumah yang terbawa air. Dan laporan tadi pagi juga masih ada," kata Suharyanto saat menggelar konpers yang disiarkan langsung melalui akun Instagram BNPB, Jumat (17/6/2022).
Setelah meninjau langsung, Suharyanto memastikan bahwa kondisi permukiman warga yang terkena bencana abrasi pantai masih belum aman. Personel TNI-Polri dan pemerintah daerah setempat sudah disiagakan untuk mengamankan lokasi tersebut.
Baca juga:Â 266 Orang Mengungsi Akibat Abrasi di Minahasa Selatan, Posko Tanggap Darurat Dibangun
Lebih lanjut, dijelaskan Suharyanto, pemerintah pusat dengan sejumlah pihak terkait akan menggelar pertemuan untuk membahas tindak lanjut penanganan bencana abrasi pantai di Minahasa Selatan pada Selasa, 21 Juni 2022. Pertemuan itu bakal dilangsungkan di Kemenko PMK.
Baca juga:Â BNPB: Abrasi di Minsel Sebabkan 266 Warga Mengungsi
"Setelah tanggap darurat selesai, diperkirakan dua minggu, dan tidak ada lagi masyarakat yang harus mengungsi, bertambah pengungsian maksudnya, sudah terdata rumah yang harus direlokasi, rumah yang harus dibangun kembali maka selesai masa tanggap darurat dan masuk tahap pra rehabilitasi," beber Suharyanto.
Baca Juga: KKP Pastikan Proses Hukum Pelaku Perdagangan Sirip Hiu Ilegal di Sulawesi Tenggara