Hakim dari Mahkamah Agung India pada Jumat (1/7/2022) mengatakan bahwa Sharma harus meminta maaf kepada seluruh bangsa setelah pernyataannya mengintensifkan garis pemisah antar agama di India, membuat marah negara-negara Islam dan memicu ketegangan diplomatik.
Media lokal melaporkan insiden terpisah pada 21 Juni di mana seorang ahli kimia ditikam sampai mati di negara bagian barat Maharashtra karena diduga mendukung pernyataan yang dibuat oleh Sharma di media sosial.
Aarti Singh, seorang kepala polisi daerah, mengatakan bahwa lima orang telah ditangkap sehubungan dengan pembunuhan ahli kimia tersebut.
(Rahman Asmardika)