PAKISTAN - Remaja Pakistan Afsheen Gul mengalami kondisi langka yang membuat lehernya bengkok 90 derajat. Dia tidak memiliki akses pada perawatan kesehatan, sampai kasusnya dibawa ke seorang dokter di India. Wartawan BBC Urdu, Riaz Sohail, mengikuti perjalanan Afsheen mendapatkan pengobatan yang menyelamatkan hidupnya di Delhi.
Bagi sebagian besar anak-anak, teman ada di sekolah atau tetangga sebaya yang tumbuh bersama. Kadang-kadang, boneka mainan juga bisa menjadi teman seorang anak, atau hewan peliharaan.
Namun Afsheen Gul, 13, dari Provinsi Sindh, Pakistan, memiliki kehidupan berbeda. Anak bungsu dari tujuh bersaudara ini tidak pernah mengenyam pendidikan di sekolah atau bermain bersama teman.
Leher Afsheen bengkok 90 derajat. Penyebabnya adalah saat Afsheen masih bayi berusia 10 bulan, dia jatuh dari gendongan kakak perempuannya.
Baca juga: Bocah 4 Tahun Pasang Kunci Sepeda di Leher Ibu, Lupa Kode Kombinasi Kunci
Orang tua Afsheen membawanya ke dokter, yang kemudian memberinya obat dan memasang sabuk di sekeliling lehernya untuk menopang kepalanya, tapi kondisinya terus memburuk.
Baca juga: Warga Muslim Pakistan dan India Protes Pernyataan yang Menghina Nabi Muhammad
"Dia tidak bisa berjalan, makan, atau bicara. Dia hanya bisa berbaring saja di lantai dan kami membantunya melakukan semuanya," kata ibu Afsheen, Jamilan Bibi.
Keluarga tersebut tidak mampu membiayai perawatan anaknya.
Apalagi Afsheen juga menderita cerebral palsy yang semakin membuatnya ketinggalan dibandingkan anak-anak sebayanya. Sebagai gambaran, Afsheen belajar berjalan saat usia enam tahun dan berbicara pada usia delapan tahun.
Selama 12 tahun, Afsheen menghabiskan hidupnya di dalam rumah orang tuanya yang terletak di Mithi, nyaris 300 km dari Kota Karachi, dalam keadaan memilukan ini.