Ibaratnya, diungkapkan oleh Airlangga Pribadi, ide dan gagasan KIB bisa menjadi pohon beringin yang meneduhkan dan mengakar kuat di bumi Indonesia.
"Selanjutnya juga menjadi kiblat arah masa depan Indonesia,” ucapnya.
Bagi Airlangga Pribadi, dalam memilih figur calon presiden, masyarakat tidak boleh terjebak pada populisme.
“Sisi positifnya, memang figur yang populis bisa menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat. Namun, sisi negatifnya, calon populis ini biasanya membawa politik identitas,” ujarnya.
Airlangga Pribadi juga sangat menghargai pernyataan para ketua parpol KIB yang menghilangkan politik identitas. Pasalnya, politik identitas hanya akan memecah belah bangsa ini.
"Untuk itu penguatan ekonomi penting di sini, karena mereka yang memilih politik identitas ini sejatinya bukan kelompok miskin. Namun, mereka adalah kelas menengah, yang kepentingan dan kebutuhannya terancam,” tambah Airlangga Pribadi.