MEKSIKO - Para pejabat Meksiko pada Kamis (18/8/2022) mengatakan hilangnya 43 mahasiswa pada 2014 adalah kejahatan negara yang ditutup-tutupi pemerintah sebelumnya.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador telah berjanji untuk mengungkap apa yang terjadi pada para mahasiswa yang hilang di Kota Iguala pada September 2014 itu.
Dia menolak penjelasan pemerintah yang dipimpin Presiden saat itu, Enrique Pena Nieto, tentang kasus yang menyulut kemarahan dunia tersebut.
Petinggi hak asasi manusia (HAM) Meksiko, Alejandro Encinas, mengatakan dalam jumpa pers bahwa keterlibatan pemerintah--termasuk pejabat lokal, negara bagian dan federal--dalam kasus itu menunjukkan adanya "kejahatan negara".
Baca juga: Misteri Hilangnya 43 Mahasiswa di Meksiko Terungkap
Dia mengatakan pemerintah sebelumnya disebut telah "menyembunyikan kebenaran fakta-fakta, mengubah tempat kejadian perkara, menutupi kaitan pemerintah dengan kelompok kejahatan".
Baca juga: Orangtua 43 Mahasiswa yang Diculik Temui Presiden Meksiko
Encinas mengatakan salah seorang mahasiswa yang hilang adalah informan militer, tetapi pihak berwenang tidak mengikuti protokol pencarian prajurit yang hilang.
Jika mereka mengikuti protokol itu, insiden pembunuhan dan hilangnya mahasiswa dapat dicegah.
Dia menjelaskan meski pencarian ekstensif telah dilakukan, hanya tiga jenazah mahasiswa sejauh ini telah ditemukan dan diidentifikasi.