TRIPOLI – Setidaknya 23 orang tewas dan puluhan lain luka-luka akibat pertempuran yang pecah antara faksi-faksi yang bertikai di Ibu Kota Tripoli, Libya pada Jumat (26/8/2022). Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Telah menyerukan agar permusuhan di wilayah tersebut segera dihentikan.
BACA JUGA: Mobilnya Diberondong Peluru, PM Libya Selamat dari Upaya Pembunuhan
Libya berada dalam kekacauan sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 yang menggulingkan penguasa lama Kolonel Muammar Gaddafi.
Meskipun demikian, negara Afrika Utara itu telah menikmati periode yang relatif tenang selama dua tahun terakhir.
Pada Sabtu (27/8/2022), angkatan bersenjata dari pemerintah yang diakui secara internasional mencoba untuk mendorong kembali konvoi milisi yang setia kepada Fathi Bashagha, orang yang saingannya, parlemen timur akui sebagai perdana menteri.
BACA JUGA: Pengadilan Perintahkan Anak Mendiang Moammar Khadafi Ditangkap Terkait Tentara Bayaran Rusia
Diwartakan BBC, ada laporan tentang tembakan senjata ringan dan ledakan di beberapa wilayah ibu kota. Asap hitam terlihat membubung di seluruh kota.
Layanan darurat mengatakan sejumlah rumah sakit telah terkena. Orang-orang juga dievakuasi dari daerah sekitar pertempuran.