Kesepakatan itu terjadi setelah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi bulan lalu menjadi pejabat AS paling senior dalam 25 tahun untuk mengunjungi Taipei.
Sementara itu, Kedutaan Besar China di Washington meminta AS untuk mencabut kesepakatan tersebut atau menghadapi "tindakan balasan".
Juru bicara Liu Pengyu mengatakan kesepakatan itu "sangat membahayakan" hubungan antara Washington dan Beijing.
"China akan dengan tegas mengambil tindakan balasan yang sah dan diperlukan sehubungan dengan perkembangan situasi," tambahnya.
Wall Street Journal melaporkan pada Jumat (2/9/2022), Pentagon bulan lalu membentuk satuan tugas untuk membantu merampingkan penjualan persenjataan Amerika ke sekutu asing.
Anggota parlemen AS mengatakan bahwa perintah yang dilakukan oleh Taiwan bertahun-tahun yang lalu tidak terpenuhi. Di antara backlog adalah rudal Harpoon dan Stinger, yang telah dikirim ke Ukraina sebagai gantinya, menurut Defense News.
Dalam langkah lain yang kemungkinan akan mengganggu Beijing, pemerintahan Biden mengatakan akan tetap memberlakukan tarif miliaran dolar untuk impor China yang diberlakukan selama pemerintahan Trump untuk saat ini.