Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kanselir Jerman: Putin Tidak Melihat Perang Sebagai Kesalahan

Kanselir Jerman: Putin Tidak Melihat Perang Sebagai Kesalahan
Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: SNA/imago images)
A
A
A

Seperti diketahui, invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu telah menantang pendekatan diplomatik lama Berlin terhadap Moskow - yang minyak dan gasnya baru-baru ini diandalkan di sector ekonominya.

Awal tahun ini, Scholz membalikkan kebijakan pengekangan militer Jerman selama beberapa dekade dengan mengumumkan negara itu akan berusaha untuk membelanjakan 2% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) untuk pengeluaran militer, sesuai dengan target NATO.

Pada Agustus lalu, Jerman telah menyumbangkan lebih dari USD1,2 miliar (Rp18 triliun) bantuan militer ke Kyiv - jumlah yang signifikan tetapi jauh lebih rendah dari Inggris dan AS, dan bahkan lebih sedikit dari Polandia, yang memiliki ekonomi lebih kecil.

Pada Rabu (14/9/2022), Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht menjanjikan senjata tambahan ke Ukraina, selain generator, pakaian musim dingin, dan tenda yang telah dijanjikan minggu lalu saat bulan-bulan yang lebih dingin mendekat.

Berbicara kepada Reuters, Lambrecht menggambarkan serangan balik Ukraina yang sedang berlangsung sebagai keberhasilan "luar biasa", meskipun menekankan terlalu dini untuk mengantisipasi bagaimana Rusia akan merespons.

"Ini membuktikan bahwa pasukan Ukraina memiliki posisi taktis yang sangat baik, dan bahwa mereka mampu menangkis serangan yang tidak banyak orang mengira mereka mampu melakukannya," katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement