Taliban diketahui membuka kembali SMA bagi anak laki-laki pada 18 September tahun lalu. Namun mengabaikan seruan internasional untuk mengizinkan siswa perempuan kembali ke sekolah.
Kelompok penguasa garis keras itu juga telah memerintahkan perempuan untuk menutupi wajah di tempat umum dan memberitahu staf perempuan di banyak sektor publik agar diam di rumah, mengatakan peraturan itu sesuai dengan budaya Afghanistan dan hukum Islam.
(Susi Susanti)