Jutaan keluarga di Inggris berpotensi kesulitan membayar tagihan listrik dan gas untuk musim dingin ini karena melonjaknya harga energi yang dipicu oleh perang di Ukraina.
Perkiraan yang paling pesimistis menyebut, hingga 45 juta orang akan berjuang untuk membayar tagihan mereka - sekitar dua pertiga dari populasi negara itu.
Skenario seperti itu kemungkinan akan membuat keuangan kerajaan berada di dalam pengawasan yang lebih ketat dari biasanya.
Bahkan, sebelum perang di Ukraina, ada desas-desus di pers Inggris saat itu bahwa Pangeran Wales bersedia untuk membatasi kemegahan acara formal kerajaan, yaitu upacara penobatannya.
Surat kabar Daily Telegraph berspekulasi pada 13 September lalu bahwa acara tersebut akan menjadi titik tolak penghematan, jauh berbeda dari upacara naik takhta mewah mendiang Ratu pada 1953.
Mengutip sumber kerajaan, surat kabar itu mengatakan bahwa penobatan Charles III, yang diperkirakan tidak akan terjadi sebelum Juni tahun depan, akan lebih pendek, "lebih murah" dan, yang terpenting, lebih multikultural untuk mencerminkan keragaman dalam masyarakat Inggris.
Charles sebelumnya telah megungkapkan keinginannya untuk memiliki monarki yang lebih ramping - yang kemungkinan akan diterjemahkan ke dalam kelompok bangsawan inti yang lebih kecil, dengan Raja dan Permaisuri Camilla serta Pangeran William dan istrinya, Catherine, sebagai pusat.
"Sangat mungkin bahwa kita akan melihat hal-hal diperkecil, terutama acara naik takhta," kata sejarawan kerajaan, Kelly Swab, kepada BBC.
"Keluarga kerajaan harus terlihat peduli atas apa yang terjadi di negara ini, pada masa-masa sulit ini," tambahnya.
Keuangan Keluarga Kerajaan adalah masalah kompleks yang sering menjadi inti penolakan dari kelompok anti-monarki: terutama dana yang berasal dari pembayaran tahunan pajak masyarakat, yang dikenal sebagai Sovereign Grant.
Pada t 2021-2022, hibah untuk kerajaan ditetapkan sebesar lebih dari Rp1,7 triliun- setara dengan Rp25.000 per orang di Inggris Raya, tetapi ini tidak termasuk biaya keamanan substantif untuk anggota keluarga kerajaan.