Dia menjelaskan agar pemilu yang berkualitas dan bermartabat bisa dilaksanakan dengan baik, tentu harus ada kerjasama dengan berbagai pihak.
"Karena bebannya berat maka harus dilakukan dengan banyak pihak. Tidak bisa partai politik saja, pemerintah-KPU atau masyarakat sipil saja, kita semua harus terpanggil ke sana termasuk kampus," jelas dia.
Kondisi kritikal dalam demokrasi menuju Pemilu 2024, lanjut Albertus dinamikanya sudah terlihat saat ini.
Karenanya, kalangan dosen di DIY menyerukan Pemilu 2024 harus menjadi pendidikan politik guna pembangunan moral bangsa dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran dan keteladanan.
"Kita tidak ingin pemilu itu jadi ajang persaingan demi kuasa dengan mekanisme yang kotor dan tidak transparan," pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)