DHAKA – Perusahaan utilitas listrik pemerintah mengatakan sedikitnya 130 juta orang di Bangladesh mengalami pemadaman listrik pada Selasa (4/10/2022) karena kegagalan jaringan menyebabkan pemadaman yang meluas.
Bangladesh telah mengalami krisis listrik besar dalam beberapa bulan terakhir sebagai akibat dari harga energi global yang lebih tinggi menyusul invasi Rusia ke Ukraina, dan telah memberlakukan pemotongan rutin untuk menghemat listrik.
Menurut Dewan Pengembangan Tenaga, masih belum jelas apa yang menyebabkan pemadaman tak terjadwal pada Selasa (4/10/2022), yang melanda lebih dari 80 persen negara itu tak lama setelah pukul 14:00 waktu setempat.
Baca juga: Balas Serangan Ukraina, Rusia Dituding Padamkan Listrik di Ukraina Timur
Juru bicara badan tersebut Shamim Ahsan mengatakan kepada AFP, terlepas dari beberapa lokasi di barat laut Bangladesh, bagian lain negara itu juga diketahui tanpa listrik.
Baca juga: Pemadaman Listrik Bergilir, Orang Afrika Selatan Hidup Gelap-gelapan
Jalan-jalan yang biasanya terang benderang di pusat Dhaka dan kota-kota lain menjadi gelap pada Selasa (4/10/2022) malam.
Ahsan mengatakan 130 juta orang atau lebih tanpa listrik dan masih belum jelas apa yang menyebabkan gangguan tersebut.
"Masih dalam penyelidikan," katanya, seraya menambahkan bahwa kemungkinan penyebabnya adalah kerusakan teknis.