Banyak Negara yang mengatakan “tidak” atau menolak debat soal muslim Uighur di Xinjiang, China oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Markas PBB, Jenewa, Swiss. Bahkan negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia sekalipun.
Selain Indonesia yang menolak, ada 18 negara lainnya yang bersuara sama yaitu Bolivia, Kamerun, China, Kuba, Eritrea, Gabon, Pantai Gading, Kazakhstan, Mauritania, Namibia, Nepal, Pakistan, Qatar, Senegal, Sudan, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Venezuela.
Alasan Indonesia memilih tidak karena negara ini tidak mau ada politisasi Dewan HAM yang digunakan untuk tujuan-tujuan terkait rivalitas politik.
“Hak asasi manusia tidak boleh digunakan sebagai dalih untuk membuat kebohongan dan mencampuri urusan dalam negeri negara lain, atau untuk menahan, memaksa & mempermalukan orang lain,” ujar Hua Chunying, juru bicara urusan luar negeri China, dilansir Al Jazeera.
“Untuk negara-negara anggota Dewan untuk memilih menentang bahkan membahas situasi di mana PBB sendiri mengatakan kejahatan terhadap kemanusiaan mungkin telah terjadi membuat ejekan dari segala sesuatu yang Dewan Hak Asasi Manusia seharusnya perjuangkan,” Callamard mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah gagal dalam menjalankan tugas intinya, yaitu untuk melindungi para korban pelanggaran hak asasi manusia di manapun, termasuk di tempat-tempat seperti Xinjiang.
(Susi Susanti)