Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PM Malaysia Bubarkan Parlemen, Umumkan Pemilu Awal

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 10 Oktober 2022 |15:42 WIB
PM Malaysia Bubarkan Parlemen, Umumkan Pemilu Awal
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob. (Foto: Reuters)
A
A
A

KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob pada Senin, (10/10/2022) membubarkan parlemen dan menyerukan digelarnya pemilihan awal. Langkah yang diharapkan dapat memenangkan mandat yang lebih kuat untuk partainya dan menstabilkan lanskap politik negara itu, yang telah tak stabil dalam empat tahun terakhir.

BACA JUGA: Pakai Sepatu Hermes Mewah Saat Bertemu Wakil PM Singapura, PM Malaysia Dikritik Netizen

Partai berkuasa Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) untuk menggelar pemilihan datang di saat ekonomi Malaysia, yang masih belum pulih dari pandemi Covid-19, mulai merasakan kenaikan biaya dan perlambatan global.

Pemilihan umum Malaysia sebenarnya tidak dijadwalkan sampai September 2023, tetapi Ismail Sabri telah berada di bawah tekanan yang meningkat dari beberapa faksi dari koalisi yang berkuasa untuk mengadakan pemungutan suara lebih awal karena pertikaian politik.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Ismail Sabri mengatakan Raja Malaysia telah menyetujui permintaannya untuk membubarkan parlemen pada Senin, dan tanggal pemilihan akan diumumkan oleh komisi pemilihan. Jajak pendapat harus diadakan dalam waktu 60 hari setelah pembubaran parlemen. Jumlah pemilih dapat dikurangi jika tanggal yang dipilih jatuh selama musim hujan akhir tahun.

BACA JUGA: Divonis 12 Tahun Penjara, Mantan PM Malaysia Najib Razak Minta Pengampunan Kerajaan

Ismail Sabri mengatakan dia menyerukan pemilihan untuk mengakhiri pertanyaan tentang legitimasi pemerintahannya dan mengembalikan mandat kepada rakyat. Dia mengatakan bahwa amanat rakyat merupakan penangkal ampuh bagi negara untuk mewujudkan stabilitas politik dan menciptakan pemerintahan yang kuat, stabil dan dihormati setelah pemilihan umum.

Komisi pemilihan Malaysia belum memberikan komentar.

Malaysia telah terperosok dalam ketidakpastian politik sejak pemilihan terakhir pada 2018 - pemungutan suara bersejarah di mana oposisi menggulingkan partai UMNO, yang telah memerintah selama lebih dari 60 tahun sejak kemerdekaan, karena tuduhan korupsi yang meluas.

Namun koalisi pemenang runtuh dalam dua tahun karena perebutan kekuasaan, mengembalikan UMNO ke tampuk kekuasaan dalam aliansi baru.

Malaysia telah memiliki tiga perdana menteri sejak pemilihan 2018.

Dengan pembubaran parlemen, Ismail, yang berkuasa pada Agustus 2021, menjadi perdana menteri terpendek dalam sejarah Malaysia.

Partai UMNO-nya mendesak pemilihan awal untuk mengambil keuntungan dari apa yang mereka lihat sebagai sentimen yang menguntungkan terhadap mereka, dan untuk membentuk koalisi penguasa yang lebih stabil.

UMNO telah memenangkan pemilihan yang diadakan di tingkat negara bagian baru-baru ini pada Maret, ketika merebut kembali kendali negara bagian selatan Johor dari oposisi yang telah menang pada 2018.

Pada April, Ismail diangkat sebagai calon perdana menteri UMNO, meskipun tidak jelas apakah dia masih mendapat dukungan itu.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement