Dengan berantakannya rencana perang Rusia, Putin telah berulang kali mengisyaratkan bahwa ia dapat menggunakan senjata nuklir untuk melindungi perolehan Rusia selama perang. Ancaman itu juga ditujukan untuk menghalangi negara-negara NATO mengirim senjata yang lebih canggih ke Ukraina.
Sebagai organisasi, NATO tidak memiliki senjata apa pun. Senjata nuklir yang secara nominal dikaitkan dengan NATO masih berada di bawah kendali kencang tiga negara anggotanya: AS, Inggris dan Prancis. Para menteri pertahanan dari Kelompok Perencanaan Nulir rahasia aliansi itu akan bertemu pada Kamis (13/10/2022).
Stoltenberg menggambarkan retorika nuklir Putin sebagai hal yang “berbahaya dan sembrono,” dan menggarisbawahi bahwa para sekutu “juga telah menyampaikan dengan jelas kepada Rusia bahwa jika Rusia menggunakan senjata nuklir dengan cara apapun maka akan menyebabkan konsekuensi yang parah.”
“Kami memantau dengan cermat kekuatan nuklir Rusia,” kata Stoltenberg. “Kami belum melihat adanya perubahan dalam sikap Rusia, tetapi kami tetap waspada.”
(Rahman Asmardika)