JAKARTA - Beberapa hari setelah pembubaran Parlemen Malaysia, ketidakpastian muncul di banyak negara bagian akibat ketidakpatuhan kepada pemerintah pusat.
Diketahui, pembubaran parlemen federal dilaukan pada Senin lalu, dan pada Kamus 13 Oktober 2022, tidak ada Majelis Negara Bagian yang dibubarkan untuk membuka jalan bagi pemilihan umum di kedua tingkat yang akan diadakan secara bersamaan.
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob mendesak semua Majelis Negara Bagian, kecuali empat dari negara bagian, untuk membubarkan diri. Hal tersebut disampaikan dalam pidato di televisi saat mengumumkan pembubaran parlemen
“Saya mendorong semua pemerintah negara bagian, kecuali Pemerintah Sabah, Sarawak, Johor dan Melaka untuk membubarkan Majelis Negara Bagian masing-masing pada tanggal yang sama dengan Pemilihan Umum di tingkat federal, meskipun beberapa negara bagian telah memutuskan untuk tidak membubarkan diri,” kata Ismail, dilansir dari ChannelNewsAsia.com, Kamis (13/10/2022).
Sebaiknya, kata Ismail, pemungutan suara negara bagian dan tingkat nasional diadakan pada saat yang sama sehingga rakyat tidak terbebani selain untuk memastikan proses demokrasi berjalan lancar dan biaya berkurang.
Untuk saat ini, Majelis Negara Bagian Sabah, Sarawak, Johor dan Melaka keluar dari persamaan pemilihan karena pemungutan suara telah diadakan baru-baru ini. Negara bagian di bawah Pakatan Harapan (PH) dan Parti Islam Se-Malaysia (PAS) sebelumnya telah mengindikasikan bahwa pemilihan negara bagian hanya akan diadakan tahun depan.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News