Share

Xi Jinping: China Tak Akan Hilangkan Opsi Pengunaan Kekuatan untuk Selesaikan Masalah Taiwan

Rahman Asmardika, Okezone · Minggu 16 Oktober 2022 13:29 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 16 18 2688052 xi-jinping-china-tak-akan-hilangkan-opsi-pengunaan-kekuatan-untuk-selesaikan-masalah-taiwan-OECHPRTuoo.jpg Presiden China Xi Jinping berbicara pada Kongres Partai Komunis China Ke-20, Beijing, China, 16 Oktober 2022. (Foto: Reuters)

BEIJING – Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa terserah rakyat China untuk menyelesaikan masalah Taiwan. Dia juga menegaskan bahwa China tidak akan pernah melepaskan hak untuk menggunakan kekuatan untuk menyatukan kembali Taiwan, tetapi akan berusaha untuk resolusi damai, demikian disampaikan Xi pada pembukaan Kongres Partai Komunis China pada Minggu, (16/10/2022).

BACA JUGA: Presiden Taiwan: Perang dengan China Bukan Pilihan, Tidak Ada Ruang Kompromi 

China memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri, meskipun ada keberatan keras dari pemerintah di Taipei, yang menolak klaim Beijing tersebut. Taipei menyatakan Taiwan adalah negara berdaulat dan hanya penduduk pulau itu yang memiliki hak untuk memutuskan masa depan mereka.

Ketegangan meningkat secara dramatis pada Agustus setelah China menggelar latihan perang di dekat Taiwan menyusul kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei. Kegiatan militer itu terus berlanjut meskipun dengan kecepatan yang berkurang.

Dalam pidato pembukaan kongres partai ke-20 Partai Komunis yang berkuasa di Beijing, Xi mengatakan China selalu "menghormati, memperhatikan, dan menguntungkan" rakyat Taiwan dan berkomitmen untuk mempromosikan pertukaran ekonomi dan budaya di seluruh Selat Taiwan.

"Menyelesaikan masalah Taiwan adalah urusan rakyat China sendiri, dan terserah rakyat China untuk memutuskan," katanya dalam kongres lima tahunan itu, sebagaimana dilansir Reuters.

"Kami bersikeras berjuang untuk prospek reunifikasi damai dengan ketulusan terbesar dan upaya terbaik, tetapi kami tidak akan pernah berjanji untuk menghentikan penggunaan kekuatan dan mencadangkan opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan."

Follow Berita Okezone di Google News

Xi mengatakan bahwa opsi itu ditujukan untuk "campur tangan" oleh kekuatan eksternal dan "sejumlah kecil" pendukung kemerdekaan Taiwan daripada sebagian besar rakyat Taiwan.

"Roda sejarah reunifikasi nasional dan peremajaan nasional sedang bergulir ke depan, dan reunifikasi penuh ibu pertiwi harus dicapai, dan itu harus dicapai!" tambahnya lagi.

Dalam pidato hari nasionalnya pada Senin, (10/10/2022) Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan perang antara Taiwan dan China "sama sekali bukan pilihan" dan menegaskan kembali kesediaannya untuk berbicara dengan Beijing.

China menolak untuk berbicara dengan Tsai, menganggapnya sebagai seorang separatis.

Beijing telah menawarkan model otonomi "satu negara, dua sistem" kepada Taiwan, formula yang sama yang digunakannya untuk Hong Kong. Tetapi semua partai politik utama Taiwan telah menolak proposal itu dan hampir tidak ada dukungan publik, menurut jajak pendapat.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini