"Banjir begitu parah sehingga bus sekolah menolak masuk ke jalan ini saat hujan lebat. Anak-anak saya terpaksa membolos sekolah selama beberapa hari," terangnya.
"Sulit juga bagi ambulans masuk bila ada kondisi darurat,” lanjutnya.
Sikarwar mengatakan bahkan saudaranya tak pernah mengunjungi mereka selama musim hujan karena jalanan banjir.
"Kami berulang kali mengeluh, pemerintah setempat tak pernah melakukan apapun untuk menyelesaikan pembangunan jalan," ujarnya.
Seorang pemilik toko, Prahlad Singh Chahar, 50, mengatakan banyak sampah berserakan di jalan dan menyebabkan semua tempat itu berbau.
"Kualitas udara sangat buruk dan ada juga masalah nyamuk. Orang terpaksa menjual rumah mereka," katanya. Ia mengatakan mencoba menjual tokonya untuk pindah ke tempat lain.
"Kami ingin para politisi memperhatikan nasib kami dan membantu kami. Saat ini, masalah kami diabaikan,” tambahnya.
Penduduk juga merencanakan untuk meluncurkan kampanye "tak ada jalan berarti tak ada suara".
(Susi Susanti)