Wartawan BBC Kasra Naji mengatakan seorang saksi melihatnya jatuh ke tanah selama protes beberapa hari lalu setelah dia terkena tembakan burung oleh pasukan keamanan.
Namun, koresponden kami menambahkan, ayah Sarina terpaksa mengumumkan di TV bahwa kematiannya adalah akibat bunuh diri untuk membebaskan aparat keamanan dari kesalahan.
Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia Iran (HRANA) melaporkan bahwa 284 orang, termasuk 45 anak-anak, telah dibunuh oleh pasukan keamanan dalam tindakan keras terhadap protes, yang meletus setelah kematian dalam tahanan polisi seorang wanita yang dituduh mengenakan jilbabnya "secara tidak benar".Tiga puluh lima personel keamanan juga tewas.
Pihak berwenang telah menggambarkan protes sebagai "kerusuhan" yang dipicu oleh musuh asing Iran dan memperingatkan bahwa mereka yang ambil bagian akan menghadapi hukuman berat.
Kepala kehakiman Iran, Gholamhossein Mohseni Ejei, berjanji pada Senin (31/10/2022) bahwa hakim akan "menangani kasus-kasus kerusuhan baru-baru ini dengan akurat dan cepat".
"Mereka yang berniat untuk menghadapi dan menumbangkan rezim bergantung pada orang asing dan akan dihukum sesuai dengan standar hukum," katanya seperti dikutip Associated Press.
Kantor berita negara Irna melaporkan pada Sabtu (29/10/2022), Pengadilan Revolusi di Teheran mulai mengadili lima orang dengan tuduhan yang membawa hukuman mati.