Dalam pernyataan tertulis pada 2020, pejabat federal merinci bagaimana akun media sosialnya memberikan detail yang diperlukan untuk mengonfirmasi identitasnya.
Informasi pendaftaran dan keamanan akun yang terkait dengan profil Instagram-nya, misalnya, menyertakan alamat email dan nomor telepon. Pejabat federal mengakses informasi itu dan dapat menautkan email dan nomor telepon ke transaksi keuangan dan transfer dengan orang-orang yang diyakini FBI sebagai rekan konspiratornya.
Bahkan foto pesta ulang tahun Instagram Abbas membantu penyelidikan.
Salah satu pos tersebut menampilkan kue ulang tahun dengan logo Fendi dan gambar miniatur Abbas yang dikelilingi oleh tas belanja kecil. Penyelidik menggunakan pos itu untuk memverifikasi tanggal lahir yang dia gunakan pada aplikasi visa AS sebelumnya.
Pada Juni 2020, penyelidik Uni Emirat Arab masuk ke apartemen Abbas di resor eksklusif Palazzo Versace di Dubai, menangkapnya dan menyerahkannya kepada agen FBI.
Polisi Dubai dalam sebuah pernyataan mengatakan penyelidik di tempat kejadian menyita uang sekitar USD41 juta (Rp640 miliar), 13 mobil mewah senilai USD6,8 juta (Rp106 miliar) dan bukti telepon dan komputer termasuk alamat email dari hampir 2 juta kemungkinan korban.
“Terima kasih, Tuhan, atas banyak berkat dalam hidup saya. Terus mempermalukan mereka yang menunggu saya untuk dipermalukan,” tulis Abbas pada foto Instagram Rolls-Royce hanya dua minggu sebelum penangkapannya yang dramatis. Sejak itu akun tersebut telah diturunkan atau ‘taken down’.
(Susi Susanti)