Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Prihatin Soal Protes Iran, UNICEF: Kematian Anak-Anak Harus Dihentikan

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 21 November 2022 |14:53 WIB
Prihatin Soal Protes Iran, UNICEF: Kematian Anak-Anak Harus Dihentikan
Protes anti-pemerintah di Iran terkait kematian Mahsa Amini (Foto: AFP)
A
A
A

IRAN - Badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) sangat prihatin dengan laporan anak-anak yang terbunuh, terluka, dan ditahan di Iran. UNICEF menegaskan kematian anak-anak yang dilaporkan pada protes anti-pemerintah harus dihentikan.

"Diperkirakan 50 anak dilaporkan kehilangan nyawa mereka dalam kerusuhan publik di Iran," kata UNICEF dalam pernyataan itu, dikutip CNN.

Ini terjadi ketika kerusuhan di Iran berlanjut selama lebih dari dua bulan, dan di tengah meningkatnya seruan dari pengunjuk rasa dan aktivis online ke UNICEF, Amnesti Internasional dan organisasi hak asasi manusia lainnya untuk mengambil tindakan atas pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap anak-anak yang naik pesawat di Iran.

Baca juga: Dianggap Melawan Tuhan, Iran Perintahkan Hukuman Mati ke 5 Orang Pengunjuk Rasa Anti Pemerintah 

Banyak yang mengatakan kepada CNN bahwa mereka merasa suaranya tidak didengar.

“Mereka hanya mengatakan, hei, Republik Islam, apa yang kamu lakukan itu buruk,” kata seorang pengunjuk rasa di Iran kepada CNN. “Ya, semua orang tahu itu buruk. Anak usia tiga tahun tahu itu buruk, tapi kita perlu tindakan nyata. Lakukan sesuatu. Aku tidak tahu. Saya percaya mereka lebih tahu dari kita apa yang bisa mereka lakukan,” lanjutnya.

Baca juga:  Kelompok HAM Klaim Pasukan Keamanan Iran Tewaskan 326 Orang dalam Aksi Protes Nasional

"Di Iran, UNICEF tetap sangat prihatin dengan laporan tentang anak-anak yang terbunuh, terluka, dan ditahan," bunyi pernyataan itu, mengutip kematian seorang anak laki-laki bernama Kian Pirfalak, satu dari tujuh orang yang tewas selama protes hari Rabu di kota barat daya Izeh. “Ini menakutkan dan harus dihentikan,” tambah organisasi itu.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement