SUKABUMI - Sebanyak 400 jiwa warga Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, masih trauma akan dengan gempa yang merusak sebagian rumah warga. Namun mereka tidak memilih tinggal di tenda pengungsian yang disediakan Kementrian Sosial di Lapangan Gedurahayu dengan alasan takut akan kehilangan harta bendanya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Titisan, Bambang Nur Arifin, pihak pemerintah desa sudah mengimbau kepada warga untuk menempati tenda yang disediakan oleh Kemensos, namun warga lebih memilih untuk tinggal di tenda-tenda yang dekat rumahnya dengan alasan faktor keamanan.
"Jadi, kita juga sudah arahkan dari kemarin itu ke tenda, tapi alasan warga itu faktor keamanan jauh dari rumah mereka juga merasa nyaman tinggal di posko yang kita buat. Itu salah satu alasannya faktor keamanan, karena jauh dari pemukiman warga," ujar Bambang kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (25/11/2022).
Lebih lanjut Bambang menyatakan, bahwa kerusakan rumah akibat gempa Cianjur yang ada di wilayah desanya itu sekitar 134 rusak erat, 8 rusak sedang dan 12 sisanya rusak ringan. Namun data tersebut akan terus bertambah karena getaran-getaran gempa susulan terus terjadi, jadi retakan-retakan di rumah warga bertambah.
"Yang dibutuhkan 400 warga yang mengungsi di tenda-tenda tersebut adalah sembako, selimut terus juga obat-obatan," ujarnya.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News