Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hanya Lelaki dan Anak-Anak yang Boleh Masuk Taman Bermain, Para Ibu Hanya Bisa 'Gigit Jari' di Rumah Tak Bisa Ikut Menemani

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 30 November 2022 |17:48 WIB
Hanya Lelaki dan Anak-Anak yang Boleh Masuk Taman Bermain, Para Ibu Hanya Bisa 'Gigit Jari' di Rumah Tak Bisa Ikut Menemani
Taliban melarang para ibu masuk ke taman bermain menemani anak mereka (Foto: Reuters)
A
A
A

Dari langkah-langkah yang diambil Taliban ini, tampaknya kelompok garis keras ini ingin mengembalikan rezim mereka seperti di tahun 1990an.

"Kebijakan-kebijakan terbaru Taliban sama seperti 20 tahun lalu. Kami berupaya untuk memberitahu mereka bahwa aturan itu sudah tidak layak digunakan di abad ke-21," ungkapnya.

Kekecewaan terhadap komunitas internasional juga terlihat di kalangan perempuan Afghanistan.

"Dunia telah membelakangi kami," katanya.

"Orang-orang berpengaruh di seluruh dunia sekarang mendukung perempuan Iran, tapi bukan perempuan Afghanistan,” lanjutnya.

"Apa yang terjadi pada kami bahkan tidak lagi menjadi halaman muka pemberitaan. Kami merasa hancur dan terlupakan,” tambahnya.

Jarak terdekat dari perpustakaan yang didirikan oleh Laila adalah kantor polisi moral Taliban, bagian dari kementerian kebajikan dan keburukan - wilayah terlarang lainnya bagi perempuan.

Sementara itu, salah satu juru bicara kementerian moralitas, Akif Muhajer membela keputusan larangan perempuan berada di taman, dengan mengatakan hukum Syariah Islam memang tidak mengizinkan keberadaan perempuan di taman.

"Kami telah menempatkan sebuah boks di pintu gerbang. Para perempuan bisa menyampaikan keluhan melalui boks tersebut. Direktur kami akan pergi ke gerbang dan menemui perempuan itu sebagai tanda hormat," terangnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement