Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Kisah Saksi Hidup di Korea Utara, Keluarga Disandera hingga Dijadikan Budak Seks

Asthesia Dhea Cantika , Jurnalis-Sabtu, 03 Desember 2022 |07:44 WIB
5 Kisah Saksi Hidup di Korea Utara, Keluarga Disandera hingga Dijadikan Budak Seks
Ilustrasi (Foto:Reuters)
A
A
A

Selama 20 tahun pula, Lee Hyeon-seo menyuarakan perbedaan pendapatnya dengan rezim otoriter Korut.Para perempuan dan gadis asal Korut harus menghadapi tantangan pernikahan paksa dan pelecehan seksual di China

2.Kim Hyon-Hui- Pernah Dihukum Mati

Mantan agen Korea Utara, Kim Hyon Hui menceritakan kisahnya yang pilu. Ia lantas mengisahkan bagaimana dirinya terpilih menjadi mata-mata di usia 19 tahun. Hyon-hui saat itu masih menuntut ilmu sebagai mahasiswa di Pyongyang. Ia dilatih selama bertahun-tahun sebelum menjalankan misi pertama pada 1987, yakni mengebom pesawat milik Korea Selatan.

Tujuan utamanya adalah memberi kesan pada dunia bahwa Korea Selatan sangat berbahaya dan bukan tempat yang aman. Sebagai informasi, Seoul menjadi tuan rumah Olimpiade 1988 dalam hitungan bulan ke depan.

Hyon-hui menjalankan aksinya pada 29 November 1987 di atas pesawat Korean Air dengan nomor penerbangan 858 di Baghdad, Irak. Ia menaruh bom di atas sebuah tempat pesawat di dalam kabin dan duduk bersama seorang ‘ayah’ yang juga agen Korea Utara.

Hyon-hui boleh berhasil meledakkan pesawat, tetapi gagal untuk melarikan diri. Upaya bunuh dirinya berhasil digagalkan polisi di Bahrain ketika hendak menelan kapsul sianida. Padahal, rekannya sesame agen yang meledakkan pesawat, berhasil bunuh diri.

Setelah menjalani interogasi selama satu pekan, Hyon-hui mengakui perbuatannya dan diterbangkan ke Korea Selatan. Ia dihukum mati. Akan tetapi, Hyon-hui mendapat pengampunan (grasi) dari Presiden Korea Selatan, Roh Tae-woo, mengingat Hyon-hui adalah korban cuci otak. Ia dibebaskan dan mendapatkan perlindungan seumur hidup.

3. Jang Se Yul: Tak Menikmati Hiburan

Negara dengan sistem pemerintahan yang menganut nilai kediktatoran ini dikenal memberlakukan batasan-batasan yang terbilang memaksa dan tidak masuk akal. Hal ini diakui oleh pembelot Korea Utara yang melarikan diri ke Korea Selatan, Jang Se Yul.

Jang Se Yul mengungkapkan jika ia tak dapat menikmati hiburan secara leluasa. Sebab, ia hanya bisa menonton film-film impor secara ilegal, diam-diam dan sangat berhati-hati lantaran akan mendapat hukuman berat jika ketahuan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement