Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

1.000 Buaya Mendadak Dipindahkan karena Penangkaran Terlalu Padat, Picu Kekhawatiran dan Pertanyaan Pelik

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 03 Desember 2022 |16:30 WIB
1.000 Buaya Mendadak Dipindahkan karena Penangkaran Terlalu Padat, Picu Kekhawatiran dan Pertanyaan Pelik
1.000 buaya dipindahkan karena kepadatan di penangkaran buaya (Foto: Jerin Samuel)
A
A
A

INDIA - Pusat penangkaran buaya di India melakukan proses pemindahan 1.000 buaya ke kebun binatang yang terletak sekitar 1.931 km (1.200 mil) jauhnya dan dimiliki oleh miliarder Mukesh Ambani.

Tahun lalu regulator kebun binatang India menyetujui pemindahan buaya dari Madras Crocodile Bank Trust di negara bagian selatan Tamil Nadu ke Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Zoologi Greens di negara bagian barat Gujarat. Sekitar 300 buaya telah dipindahkan ke Gujarat sejauh ini.

Pejabat dari pusat penangkaran seluas 8,5 hektar mengatakan buaya dipindahkan karena kepadatan di rumah asli mereka menyebabkan perkelahian.

Baca juga:  Waspada! Puluhan Buaya Lepas dari Penangkaran

"Karena kelebihan populasi di bank, ratusan telur buaya dimusnahkan setiap tahun," kata Nikhil Whitaker, kurator pusat tersebut, dikutip BBC.

"Keputusan untuk memindahkan buaya diambil untuk memberi mereka ruang hidup yang lebih baik," tambahnya.

Baca juga:  Lagi Asyik Mancing, Seorang Pria Diterkam Buaya

Selama bertahun-tahun, bank telah mengirim buaya ke kawasan lindung dan kebun binatang di seluruh India. Namun, ini adalah pertama kalinya sejumlah besar buaya dipindahkan.

Kebun binatang berusia tiga tahun seluas 425 hektar di Gujarat mengatakan dalam laporan tahunan terbarunya bahwa buaya akan diberi ruang, makanan, dan perawatan yang memadai.

Pusat penangkaran di dekat kota Chennai dimulai pada 1976 untuk melestarikan terutama tiga spesies buaya asli - perampok, buaya air asin, dan gharial.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement