Televisi negara Al-Alam berbahasa Arab mengklaim media asing menggambarkan komentar Montazeri sebagai "kemunduran pihak Republik Islam dari sikapnya terhadap jilbab dan moralitas agama sebagai akibat dari protes", tetapi itu semua dapat dipahami dari komentarnya adalah bahwa polisi moralitas tidak berhubungan langsung dengan peradilan.
“Tetapi tidak ada pejabat Republik Islam Iran yang mengatakan bahwa Patroli Bimbingan telah ditutup,” kata Al-Alam pada Minggu (4/12/2022) sore.
“Beberapa media asing telah mencoba menafsirkan kata-kata ini oleh jaksa agung sebagai Republik Islam mundur dari masalah jilbab dan kesopanan dan mengklaim bahwa itu karena kerusuhan baru-baru ini,” lanjutnya.
Pernyataan itu dikeluarkan di Qom, yang dianggap sebagai kota suci dalam Siha Islam.
Seperti diketahui, negara itu telah dihantam gelombang protes massa yang pertama kali dipicu oleh kematian Amini dan sejak itu menyatu dengan berbagai keluhan dengan rezim. Pihak berwenang telah melakukan tindakan keras yang mematikan terhadap para demonstran, dengan laporan penahanan paksa dan penganiayaan fisik yang digunakan untuk menargetkan kelompok minoritas Kurdi di negara itu.
Dalam investigasi CNN baru-baru ini, kesaksian rahasia mengungkapkan kekerasan seksual terhadap pengunjuk rasa, termasuk anak laki-laki, di pusat penahanan Iran sejak awal kerusuhan.
(Susi Susanti)