SEMARANG – Plt. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut warga Manyaran yang jadi korban meninggal dunia insiden kecelakaan lalu lintas bus wisata di Lawu Green Forest (LGF) Sarangan, Magetan, mendapatkan santunan dari PT. Jasa Raharja sebesar masing-masing Rp50 juta.
Sementara, untuk para korban luka mendapatkan maksimal biaya perawatan Rp20 juta dari PT. Jasa Raharja. Para korban luka itu secara bertahap akan dipindahkan perawatan dari Magetan ke Rumah Sakit Wongsonegoro (RSWN) Semarang, difasilitasi Pemkot Semarang dan Pemkab Magetan.
Biaya perawatan untuk para korban luka maksimal Rp20 juta yang diberikan PT. Jasa Raharja. Kecelakaan lalu lintas tersebut masuk kategori kecelakaan lalu lintas kendaraan umum.
“Kalau ini kurang nanti akan dilanjutkan dengan BPJS (Kesehatan), kalau tidak punya nanti pemerintah kan ada UHC (Universal Health Coverage) tadi sudah dimonitor, teman-teman dari Pemkot tadi gercep, yang punya tugas masing-masing dari musibah ini sudah berjalan. Nanti akan cek,” kata Mbak Ita usai melepas pemakaman para korban di Jl. Gedong Songo Raya, Kelurahan Manyaran, Kota Semarang, Senin (5/12/2022) dini hari.
Santunan untuk korban meninggal dunia, sebut Mbak Ita, hingga dini hari tadi sudah diberikan kepada ahli waris 2 korban pasangan suami istri (pasutri) Kabul (62) dan Sumiyati (56). Santunan kepada empat korban meninggal lainnya akan dilakukan hari ini di Kantor Pemkot Semarang. Empat korban meninggal lainnya; pasutri Sutarjo (56) dan Witri Suci Raharti (46), Sukini (64) dan Wachid (58).
“Karena yang empat ini bukan rekening yang langsung bisa overbooking, sehingga hari ini (baru diberikan),” lanjutnya.
Mbak Ita menyebut satu korban meninggal lainnya yang warga Semarang, yakni driver juga jenazahnya sudah dibawa ke rumah duka. Diketahui, driver itu bernama Mochammad Barliyan (52) warga Kampung Pejaringan, Kemijen, Semarang Timur, Kota Semarang (sebelumnya tertulis Semarang Utara).
Pihak Pemkot Semarang juga akan memberikan trauma healing khususnya kepada anak-anak ataupun cucu-cucu para korban baik yang jadi korban luka ataupun tidak. Trauma healing yang diberikan akan bertahap, diharapkan bisa menyembuhkan trauma psikologis anak-anak atas musibah tersebut.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News