Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gebrak Budaya Patriarki, Para Wanita India Ini Bangga dan Bahagia Menjadi Lajang

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 09 Desember 2022 |14:10 WIB
Gebrak Budaya Patriarki, Para Wanita India Ini Bangga dan Bahagia Menjadi Lajang
Para wanita India yang bangga dan bahagia menjadi lajang (Foto: Sreemoyee Piu Kundu)
A
A
A

Wanita lajang perkotaan yang kaya semakin diakui sebagai peluang ekonomi. Mereka dirayu oleh bank, pembuat perhiasan, perusahaan barang konsumen, dan biro perjalanan.

Wanita lajang juga menemukan representasi dalam budaya popular. Seperti film Bollywood seperti ‘Queen’ dan ‘Piku’ dan acara web seperti ‘Four More Shots Please’ dengan protagonis wanita lajang telah berhasil secara komersial dengan baik.

Dan pada Oktober lalu, keputusan Mahkamah Agung (MA) bahwa semua wanita, termasuk yang belum menikah, memiliki hak yang sama untuk melakukan aborsi dielu-elukan sebagai pengakuan atas hak wanita lajang oleh mahkamah agung.

Namun terlepas dari perubahan yang disambut baik ini, sikap masyarakat tetap kaku. Seperti yang dikatakan Kundu, menjadi lajang tidaklah mudah bahkan untuk orang kaya dan mereka juga selalu dihakimi.

"Saya telah menghadapi diskriminasi dan penghinaan sebagai wanita lajang. Ketika saya ingin menyewa apartemen di Mumbai, anggota masyarakat perumahan menanyakan pertanyaan seperti, Apakah Anda peminum? Apakah Anda aktif secara seksual?,” ujarnya.

Dia pun menceritakan kisahnya bertemu dengan ginekolog yang seperti ‘tetangga usil’. Bahkan beberapa tahun yang lalu, ibunya memasang iklan di situs matrimonial elit atas namanya untuk mencari jodoh. Lalu dia bertemu dengan seorang pria yang bertanya padanya apakah masih perawan dalam pertemuan pertamanya.

"Tampaknya itu adalah pertanyaan yang sering ditanyakan wanita lajang," tambahnya.

Tapi mempermalukan lajang tidak masuk akal di negara yang, menurut Sensus 2011, adalah rumah bagi 71,4 juta wanita lajang. Jumlah ini lebih besar dari seluruh populasi Inggris atau Prancis.

Jumlah ini meningkat 39% dari 51,2 juta pada 2001. Sensus 2021 telah ditunda karena pandemi Covid-19, tetapi Kundu mengatakan bahwa sekarang, jumlah lajang mereka akan melampaui 100 juta.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement