BAEKRYEONG – Baekryeong adalah wilayah paling barat Korea Selatan (Korsel). Pulau ini memiliki tentara yang melebihi jumlah penduduk mereka. Dari sini, Anda dapat melihat Korea Utara (Korut) dari hampir setiap garis pantai yang dipenuhi kawat berduri.
Pulau Baekryeong menjadi sebuah komunitas di garis depan Korsel. Jauh lebih dekat ke daratan Korea Utara daripada ke Selatan, Baekryeong adalah sebuah benteng. Tank diparkir di sisi jalan, ada pos jaga di setiap bukit, dan pantai yang indah ditutupi ‘gigi naga’ yakni beton berbentuk piramida benteng untuk mencegah invasi.
Seoul diberikan kendali atas pulau seluas sekitar 45 kilometer persegi pada akhir permusuhan Perang Korea pada 1950-an, tetapi sekitar 5.000 penduduknya - ditambah jumlah tentara yang lebih banyak lagi - hidup di bawah ancaman tingkat rendah yang konstan.
Baca juga: Korut Ancam Kerahkan Tindakan Kuat ke AS jika Tidak Hentikan Latihan Militer Bersama Korsel
Dikutip AFP, pulau ini telah lama menjadi ‘hot spot’ militer yang potensial. Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un mengklaim pada 2013 bahwa ia dapat "menghujani lautan api" di Baekryeong, dan kemudian melakukan latihan invasi tiruan amfibi pada 2017.
Baca juga: Korut Tembakkan Rudal ke Korsel, Presiden Yoon Bersumpah Balas dengan Cepat dan Tegas
Pulau ini memiliki kepentingan strategis yang sangat besar bagi Seoul, karena membantu menentukan kendali atas jalur pelayaran penting Laut Kuning, yang tanpanya pelabuhan Incheon akan terputus dari dunia.
"Kadang-kadang saya bermimpi tentang Korea Utara menyerang, terutama dengan apa yang terjadi di berita," kata Kim Keum-sook, warga asli Baekryeong, 64, merujuk pada ledakan peluncuran rudal yang memecahkan rekor oleh Kim tahun ini.
Ketika dia besar di Baekryeong, yang terletak dua kilometer dari perbatasan laut de facto dan hanya 14 kilometer dari daratan Korea Utara, Kim secara teratur dievakuasi selama periode ketegangan tinggi.