Share

Rusia Serang Jaringan Listrik Ukraina, Presiden Prancis: Serangan yang Sinis dan Pengecut

Susi Susanti, Okezone · Rabu 14 Desember 2022 05:50 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 14 18 2726635 rusia-serang-jaringan-listrik-ukraina-presiden-prancis-serangan-yang-sinis-dan-pengecut-i076Gommyw.jpg Ukraina mengalami pemadaman listrik akibat serangan Rusia yang menyasar jaringan listrik (Foto: AP)

PRANCIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan serangan Rusia di jaringan listrik Ukraina sebagai serangan yang "sinis" dan "pengecut".

Hal ini diungkapkan Macron saat menjadi tuan rumah konferensi bantuan internasional di Paris, di Prancis pada Selasa (13/12/2022). Konferensi Paris ini diselenggarakan untuk membantu Ukraina melewati musim dingin dan merencanakan rekonstruksi negara.

BACA JUGA: Usai Bertemu 4 Mata, Biden dan Macron Janji Dukungan Tak Putus Bagi Ukraina untuk Melawan Rusia

"Mereka tanpa ragu melanggar prinsip paling dasar dari hukum kemanusiaan. Tindakan ini tidak dapat ditoleransi dan tidak akan dibiarkan begitu saja,” ujarnya, dikutip BBC.

BACA JUGA: Atasi Serangan Rusia ke Jaringan Listrik, Presiden Ukraina Minta 50 Juta Lampu LED

Presiden Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga hadir dalam konferensi itu. Zelensky mengatakan sekitar 12 juta orang di Ukraina sekarang terputus dari jaringan listrik.

Dia berpendapat bahwa salah satu kunci untuk menghentikan agresi Rusia adalah menjamin stabilitas energi Ukraina. Karena itu, dia mengatakan jutaan bola lampu hemat energi atau LED diperlukan untuk membantu Ukraina mengatasi serangan Rusia terhadap sistem energi negara itu.

“Generator sekarang sama pentingnya di Ukraina dengan kendaraan lapis baja dan rompi antipeluru,” katanya, dikutip BBC.

Follow Berita Okezone di Google News

Zelensky mengatakan kerusakan infrastruktur energi Ukraina telah menyebabkan kekurangan daya rata-rata sekitar dua setengah gigawatt.

Tetapi memasok negara dengan 50 juta bola lampu LED, yang menggunakan lebih sedikit energi daripada varietas yang lebih tua, akan menghemat sekitar satu gigawatt daya - mengurangi kekurangan sekitar 40%.

Sementara itu, para ahli mengatakan kepada BBC bahwa strategi Rusia untuk menargetkan infrastruktur Ukraina hampir pasti melanggar hukum internasional, karena kerugian yang tidak proporsional terhadap warga sipil.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini