Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

6 Sesar Aktif di Jabar, Salah Satunya Baru Ditemukan Pasca-Gempa Cianjur!

Inin Nastain , Jurnalis-Minggu, 18 Desember 2022 |13:45 WIB
6 Sesar Aktif di Jabar, Salah Satunya Baru Ditemukan Pasca-Gempa Cianjur!
Dampak gempa di Cianjur. (Foto: Antara)
A
A
A

BANDUNG - Sejumlah gempa dengan magnitudo bervariasi, kerap terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat, sejak sekitar 2 sampai 1 bulan terakhir. Terdapat banyak sesar atau patahan yang keberadaannya perlu menjadi catatan di Jawa Barat.

Setidaknya ada enam sesar struktur regional yang ada di Jawa Barat. Keenam sesar struktur regional itu yakni Sesar Cimandiri, Baribis, Cipamingkis, Garsela, Citarik dan Sesar Lembang. Keenam sesar tersebut diduga masih aktif hingga sekarang.

Dikutip dari BMKG, Sesar-sesar itu, disebut-sebut memiliki peran dalam sejarah tektonik di Jawa Barat. Namun hingga saat ini penjelasan mengenai mekanisme pembentukan struktur sesarnya masih belum jelas.

1. Sesar Cimandiri

Sesar Cimandiri merupakan sesar paling tua (umur kapur) yang membentang mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu menerus ke timur melalui Lembah Cimandiri, Cipatat Rajamandala, Gunung Tangkubanparahu-Burangrang dan diduga lanjut ke Timur Laut menuju Subang.

Secara keseluruhan, jalur sesar ini berarah Timur Laut-Barat Daya dengan jenis sesar mendatar hingga oblique (miring). Aktivitas sesar ini ditunjukkan dengan terjadinya gempabumi yang cukup signifikan yaitu pada 1910 di Padalarang, tahun 1982 di Cianjur, Rajamandala, dan tahun 1844 di wilayah Cianjur.

Gempa signifikan terbaru terjadi pada 10 Maret 2020 dengan Magnitudo 5,1 yang mengguncang Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya, yang  menimbulkan kerusakan di Kalapanunggal.

 Baca juga: Dua Gempa Berkekuatan Di Atas M4 Guncang Maluku Utara Pagi Ini

2. Sesar Baribis

Sesar ini merupakan sesar utama di wilayah Utara Jawa Barat. Dari hasil penafsiran foto udara dan citra land-sat, diketahui di bagian utara dijumpai adanya kelurusan regional yang arahnya Barat Laut Tenggara. Arah kelurusan ini selanjutnya menerus ke arah Tenggara.

 

Di daerah Kadipaten, yaitu tepatnya di Desa Baribis, ditemukan sejumlah bidang sesar dan struktur sesar minor yang memotong tubuh batu-gamping.

Gempa bumi yang cukup signifikan yang bersumber dari sesar ini adalah gempa bumi tahun 1862 di Kabupaten Karawang.

3. Sesar Lembang

Sesar ini terletak di Utara Bandung, membentang sepanjang kurang lebih 30 kilometer dengan arah Barat-Timur. Sesar ini berjenis sesar mendatar (strike slip) dengan sedikit ada komponen vertikal.

Gawir sesar Lembang dapat diamati dengan baik di daerah Cibodas, yaitu sekitar 3 kilometer ke arah timur dari Maribaya. Di lokasi initampak jelas bahwa gawir sesar Lembang terdiri atas beberapa bidang yangmenangga (steep fault).

Walupun gawir sesarnya berkembang baik, tetapi tidak ditemukan adanya jejak-jejak pergeseran berupa cermin sesar. Salah satu bukti adanya jalur sesar di lokasi ini adalah berkembangnya struktur kekar pada batuan beku andesitik dengan intensitas yang sangat tinggi.

Gempa bumi akibat sesar lembang pernah terjadi pada 28Agustus 2011, berkekuatan M3.3 pada kedalaman yang sangat dangkal hingga mengakibatkan dampak signifikan.

Gempa yang terjadi saat itu, merusak 384 rumah warga di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Lalu terjadi lagi gempa bumi 14 dan 18 Juni 2017.  Gempa juga dirasakan di jalur sesar aktif tersebut pada 14 Juni 2017 berkekuatan M 2.8, dan pada 18 Juni 2017 dengan kekuatan M 2.9.

Aktivitas kegempaan terbaru yang tercatat pada Sesar Lembang yaitu pada tanggal 13 Desember 2021 dengan kekuatan M2.5.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement