Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Gagal Tentara Bayaran dalam Upaya Pembunuhan Kartel Narkoba Pablo Escobar

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 31 Desember 2022 |06:25 WIB
Kisah Gagal Tentara Bayaran dalam Upaya Pembunuhan Kartel Narkoba Pablo Escobar
Ilustrasi/Foto: BBC
A
A
A

Dia beralih menjadi tentara bayaran dalam Perang Saudara di Angola, kemudian di Rhodesia (sekarang Zimbabwe), serta Afrika Selatan.

McAleese bertemu Dave Tomkins di Angola pada tahun 1976. Tomkins bukanlah tentara biasa. Dia tahu bagaimana membuat kesepakatan dan memasok senjata.

Dua sosok yang awalnya tidak mungkin bekerja sama ini kemudian menjadi teman baik. Dan Tomkins adalah orang yang menawari McAleese menjalankan misi membunuh Escobar.

Jorge Salcedo, bagian dari kartel narkotik Kolombia pesaing Escobar, yaitu kelompok Cali, mengkoordinasikan rencana pembunuhan itu.

Salcedo ingin Tomkins merekrut tim untuk melaksanakan rencana itu. McAleese adalah orang pertama yang ditawari oleh Salcedo.

"Anda tidak akan diminta untuk membunuh Pablo Escobar jika Anda tidak memiliki pengalaman yang tepat," kata McAleese.

"Saya tidak punya perasaan benar atau salah untuk membunuhnya," ujarnya. "Saya tidak pernah menganggap misi itu sebagai pembunuhan. Saya melihatnya sebagai target."

Kartel Cali yakin bahwa Escobar dapat dibunuh ketika dia pergi ke perkebunan Hacienda Napoles yang mewah.

Senjata dan bom

Di properti milik Escobar itu terdapat kebun binatang penuh hewan eksotis, koleksi mobil tua dan mewah, bandara pribadi, serta arena adu banteng.

McAleese terbang di atas perkebunan itu untuk pengintaian. Setelahnya, ia setuju bahwa misi itu bisa dilakukan. Misi itu sepertinya bisa dilakukan.

Tomkins merekrut tim yang terdiri dari 12 tentara bayaran. Mereka adalah orang-orang yang pernah bekerja dengannya atau orang yang direkomendasikan kepadanya.

Anggota tim ini dibantu meloloskan diri dari pemeriksaan otoritas keimigrasian. Jorge Salcedo dan kartel Cali mendanai masa tinggal mereka selama di Kolombia.

Masing-masing anggota tim ini dibayar US$5000 atau Rp71,8 juta per bulan, di luar akomodasi. Sementara itu, Tomkins digaji US$1.000 per hari. Angka itu setara setidaknya Rp14,3 juta.

Film ini menampilkan cuplikan video yang diambil oleh Tomkins, yang memperlihatkan orang-orang yang bermain dengan banyak uang.

Awalnya para tentara bayaran ini tinggal di kota Cali, tapi ada bahaya yang mengintai mereka karena mereka terlalu menarik perhatian.

Kemudian mereka pindah ke sebuah peternakan di pedesaan. Di sana mereka diberikan banyak senjata.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement