Share

Hong Kong Cabut Larangan Impor Hamster pada Pertengahan Januari 2023, Bisa Dijual jika Tes Covid Negatif

Susi Susanti, Okezone · Jum'at 06 Januari 2023 09:51 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 06 18 2741178 hong-kong-cabut-larangan-impor-hamster-pada-pertengahan-januari-2023-bisa-dijual-jika-tes-covid-negatif-l0K8JLQgRT.jpg Hong Kong cabut larangan impor Hamster (Foto: Reuters)

HONG KONG - Hong Kong akan mencabut larangan impor hamster selama setahun pada akhir bulan ini karena beberapa pembatasan Covid terberat di dunia sudah mulai dilonggarkan.

Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi (AFCD) kota mengatakan kepada BBC bahwa hewan pengerat akan diuji virusnya.

Seorang juru bicara AFCD mengatakan pihaknya berencana mencabut larangan impor pada pertengahan Januari mendatang.

BACA JUGA:  Banyak Pelancong Terdampar Akibat Pembatasan COVID-19, Permintaan Karantina di Negara Ketiga Tinggi

"Staf kami akan mengumpulkan sampel dari hamster dan mamalia kecil lainnya untuk pengujian Covid-19. Mereka hanya bisa dijual jika hasil tesnya negatif," kata juru bicara tersebut, dikutip BBC.

BACA JUGA: Hong Kong Cabut Pembatasan Sosial terkait Covid-19, Wisatawan Tidak Perlu Lakukan Tes PCR

Mereka menambahkan bahwa ini karena penelitian telah menemukan bahwa hewan tersebut dapat tertular virus dan menularkannya ke manusia.

"Jika impor seperti itu dilanjutkan, hamster perlu ditangani dengan pertimbangan [dan] diberikan perawatan terbaik selama pengangkutan dan karantina," kata juru bicara dari Masyarakat untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan di Hong Kong.

Seperti diketahui, Hong Kong melarang impor hamster tahun lalu setelah wabah varian Delta Covid-19 dikaitkan dengan seorang pekerja di toko hewan peliharaan Little Boss di kota itu.

Follow Berita Okezone di Google News

Itu mendorong pejabat untuk menguji ratusan hewan di toko untuk virus corona. Sebelas hamster yang didatangkan dari Belanda dinyatakan positif.

Pejabat mengatakan mereka percaya ini bisa menjadi kasus penularan Covid dari hewan ke manusia, dan mengatakan sekitar 2.000 hamster dan hewan kecil lainnya akan dimusnahkan sebagai "tindakan pencegahan".

Langkah itu dilakukan setelah wabah infeksi di toko hewan peliharaan.

Saat itu ribuan orang menandatangani petisi menentang keputusan untuk menurunkan hewan tersebut.

"Pengujian selanjutnya terhadap manusia dan hamster memastikan bahwa ada penularan Covid-19 dari hamster ke manusia," ujar nessa Barrs, seorang profesor kesehatan hewan pendamping di City University of Hong Kong, kepada BBC.

"Situasinya sangat menyedihkan, tetapi pemerintah bertindak sangat hati-hati saat itu," tambahnya.

Virus penyebab Covid, Sars-Cov-2, dapat ditularkan oleh hewan termasuk anjing, kucing, dan hamster yang semuanya biasa dipelihara sebagai hewan peliharaan. Tetapi tidak ada bukti jelas bahwa hewan peliharaan dapat dengan mudah menularkan infeksi ke manusia.

Louis Yeung, pemilik Chinchilla & Pets Shop di Hong Kong, mengatakan dia telah menyerahkan 22 ekor hamster untuk dimusnahkan oleh pihak berwenang pada tahun lalu.

Dia mengatakan kepada BBC bahwa dia berharap untuk mulai menjual hewan peliharaan lagi setelah pembatasan impor dicabut.

“Sejak Januari 2022, bisnis kami buruk. Hamster adalah hewan peliharaan yang populer bagi banyak orang, terutama anak-anak,” ujarnya.

Hong Kong mencabut hampir semua pembatasan Covid-nya bulan lalu, mengikuti langkah serupa dari China daratan.

Orang-orang yang tiba di kota, yang merupakan wilayah administrasi khusus China, tidak lagi harus melakukan tes PCR wajib.

Sistem pas vaksin juga dicabut, meski masyarakat tetap diwajibkan memakai masker di tempat umum.

Itu adalah langkah dramatis yang dilakukan kota Hong Kong usai memberlakukan aturan ketat Covid-19.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini