MOSKOW - Rusia mengatakan pada Jumat, (13/1/2023) bahwa pasukannya telah menguasai kota tambang garam Soledar di Ukraina timur. Ini merupakan kemajuan besar pertama Rusia di medan perang Ukraina setelah setengah tahun mengalami kemunduran militer.
Pasukan Rusia merebut kota itu, yang telah lama menjadi fokus pertempuran sengit dan pengeboman, pada Kamis, (12/1/2023) malam, kata kementerian pertahanan.
Dikatakan ini akan memungkinkan untuk memotong rute pasokan Ukraina ke kota Bakhmut yang lebih besar, di barat daya, dan menjebak pasukan Ukraina yang tersisa di sana.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi klaim Rusia, yang datang setelah kementerian berhari-hari bungkam tentang perkembangan di kota itu.
Pimpinan kelompok tentara bayaran Rusia, Grup Wagner pada Rabu, (10/1/2023) mengatakan bahwa pasukannya telah mencapai "pembebasan" penuh dari kota pertambangan Soledar, klaim yang dibantah oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang mengatakan pertempuran terus berlanjut.
“Direbutnya Soledar dimungkinkan oleh pengeboman terus-menerus terhadap musuh dengan penyerangan dan penerbangan tentara, pasukan rudal, dan artileri dari sekelompok pasukan Rusia,” kata kementerian pertahanan Moskow sebagaimana dilansir Reuters.
Ukraina mengatakan sebelumnya pada Jumat bahwa pasukannya masih bertahan di Soledar setelah malam pertempuran yang "panas", yang telah menjadi salah satu medan perang paling berdarah dari seluruh perang.