Tercatat sebagai seorang perintis, Anju adalah satu dari hanya enam wanita yang dipekerjakan oleh maskapai sebagai pilot. Dia memiliki jam terbang hampir 6.400 jam.
"Dia adalah kapten penuh di maskapai yang melakukan penerbangan solo," kata Sudarshan Bartaula dari Yeti Airlines.
"Dia wanita pemberani,” lanjutnya.
Anju kemudian menikah lagi dan memiliki anak kedua sambil terus membangun karirnya. Teman dan keluarga mengatakan dia menyukai pekerjaannya, dan senang berada di dekatnya.
Di lokasi jatuhnya pesawat di Pokhara, bagian-bagian pesawat yang dipiloti Anju berserakan di tepi Sungai Seti, berserakan seperti pecahan mainan yang rusak. Sebagian kecil pesawat bersandar di ngarai, jendela utuh dan warna hijau dan kuning Yeti Airlines masih terlihat.
Tragedi ini telah menghidupkan kembali pembicaraan tentang keselamatan penerbangan di negara Himalaya itu, yang telah menyaksikan ratusan orang tewas dalam kecelakaan udara dalam beberapa dekade terakhir.