Selama bertahun-tahun, sejumlah faktor disalahkan atas catatan keselamatan penerbangan Nepal yang buruk. Medan pegunungan dan cuaca yang sering tidak dapat diprediksi bisa jadi sulit untuk dinavigasi, dan sering disebut sebagai alasan. Tetapi yang lain merujuk pada pesawat yang sudah ketinggalan zaman, peraturan yang longgar dan pengawasan yang buruk sebagai faktor yang sama pentingnya.
Masih belum jelas apa yang menyebabkan kecelakaan yang terjadi pada Minggu (15/1/2023) itu. Di luar rumah sakit di Pokhara, keluarga dari korban yang meninggal terlihat menunggu jenazah kerabat mereka dibebaskan setelah proses autopsi selesai.
Di udara bulan Januari yang sangat dingin, Bhimsen Ban berkata dia berharap bisa segera membawa temannya Nira kembali ke desanya agar upacara terakhirnya dapat dilakukan.
Nira Chantyal, 21, adalah seorang penyanyi yang sering terbang bersama Yeti Airlines. Perjalanan udara berbiaya rendah telah menjadi cara yang terjangkau dan populer bagi kelas menengah negara itu untuk melintasi negara pegunungan tersebut.
Nira, yang telah pindah ke Kathmandu, sedang berjuang untuk tampil di sebuah festival musik di Pokhara.
"Dia adalah artis yang sangat berbakat, dan biasa menyanyikan lagu-lagu rakyat. Dia sering bernyanyi secara spontan," kata Bhimsen, matanya merah karena menangis.
"Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan kehilangan itu,” tambahnya.
(Susi Susanti)