Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

10 Panglima Kostrad yang Jadi KSAD, Termasuk Jenderal Soeharto yang Jadi Presiden RI

Tim Okezone , Jurnalis-Selasa, 17 Januari 2023 |09:30 WIB
10 Panglima Kostrad yang Jadi KSAD, Termasuk Jenderal Soeharto yang Jadi Presiden RI
Soeharto. (Foto: Istimewa)
A
A
A

9. Jenderal TNI Rudini

Rudini mulai menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tanggal 24 Januari 1981 menggantikan Mayjen Muhammad Ismail.

Dia dipercaya menjabat posisi ini hampir tiga tahun lamanya hingga 24 Mei 1983. Pangkatnya dinaikkan menjadi mayor jenderal beberapa saat setelah dilantik menjadi Pangkostrad. Jenderal kelahiran Malang, Jawa Timur 15 Desember 1929 ini dilantik menjadi KSAD pada tanggal 3 Maret 1983.

Pengangkatan Rudini sebagai KSAD kala itu juga mengejutkan. Pasalnya, pangkatnya pada saat ditunjuk masih mayor jenderal (Mayjen), sementara jabatan KSAD diisi jenderal bintang empat. Betapa tidak, Rudini lebih muda dari tiga jenderal yang ketika itu dinilai punya peluang besar untuk menggantikan KSAD Jenderal Poniman.

Ketiga jenderal senior dengan karier militer cemerlang itu adalah Wiyogo Atmodarminto, Soesilo Sudarman, dan Himawan Soesanto. Menhankam/Pangab Jenderal M Jusuf mengungkapkan bahwa nama Rudini keluar langsung dari mulut Presiden Soeharto.

10. Jenderal TNI Soeharto

Soeharto menjabat Pangkostrad sejak 1 Maret 1961 sampai dengan Desember 1965. Soeharto yang kala itu berpangkat Mayjen TNI ditunjuk menjadi Panglima Korra I Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad).

Caduad kelak berubah menjadi Kostrad. Setelah Operasi Mandala selesai, Caduad diubah menjadi Komando Strategis berdasarkan Skep Kasad Nomor KPTS 178/2/1963 tgl 19 Feb.1963. Soeharto diangkat sebagai panglimanya.

Pada tanggal 16 Oktober 1965, Presiden Soekarno melantik Mayor Jenderal Soeharto sebagai Panglima Angkatan Darat. Dia menggantikan Jenderal Ahmad Yani yang ikut menjadi korban dalam peristiwa G30S/PKI.

Soeharto kemudian menduduki jabatan sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/ABRI merangkap Menteri Pertahanan dengan pangkat Jenderal pada peiode 1968-1973. Soeharto kemudian diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai Presiden pada 26 Maret 1968 menggantikan Soekarno dan resmi menjadi Presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement