Share

Serangan Rudal Rusia Tewaskan Setidaknya 11 Orang, Pertempuran Sengit Pecah di Timur Ukraina

Rahman Asmardika, Okezone · Jum'at 27 Januari 2023 17:35 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 27 18 2754384 serangan-rudal-rusia-tewaskan-setidaknya-11-orang-pertempuran-sengit-pecah-di-timur-ukraina-9IJR7Kdo4c.jpg Warga membersihkan puing bangunan yang hancur akibat serangan rudal Rusia di Hlevakha, di luar Kiev, Ukraina, 26 Januari 2023. (Foto: Reuters)

KIEV โ€“ Rusia telah meningkatkan upaya untuk menerobos pertahanan Ukraina dengan pertempuran sengit di wilayah timur, kata pejabat negara itu, menggarisbawahi kebutuhan Kiev akan lebih banyak senjata dan dukungan dari Barat. Ini terjadi sehari setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia menewaskan setidaknya 11 orang

Setelah tekanan selama berminggu-minggu Amerika Serikat (AS) dan Jerman telah menjanjikan puluhan unit tank modern kepada Ukraina untuk membantu mendorong mundur pasukan Rusia. Langkah AS dan Jerman itu membuka jalan bagi Kanada, Polandia, Finlandia, Norwegia, dan negara Barat lainnya untuk juga menjanjikan bantuan persenjataan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia dan menjelaskan bahwa negaranya membutuhkan lebih banyak senjata.

"Kejahatan ini, agresi Rusia ini dapat dan harus dihentikan hanya dengan senjata yang memadai. Negara teroris tidak akan mengerti apa-apa lagi," kata Zelensky dalam pidato televisi malamnya pada Kamis.

"Senjata di medan perang. Senjata yang melindungi langit kita. Sanksi baru terhadap Rusia, yaitu senjata politik dan ekonomi."

Militer Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 47 dari 59 rudal Rusia pada Kamis. Rusia juga melancarkan 37 serangan udara, 17 di antaranya menggunakan drone Shahed-136 buatan Iran. Semua drone ditembak jatuh, kata militer Ukraina.

Sebelas orang tewas dan 11 lainnya luka-luka dalam serangan pesawat tak berawak dan rudal, yang menjangkau beberapa wilayah dan juga merusak puluhan bangunan, kata juru bicara Layanan Darurat Negara.

Follow Berita Okezone di Google News

Pejabat lokal pada Jumat, (27/1/2023) melaporkan penembakan hebat di utara, timur laut dan timur Ukraina, tempat beberapa pertempuran terberat sejak invasi Rusia pada 24 Februari tahun lalu.

"Pertempuran sengit berlanjut di sepanjang garis depan. Pasukan kami dengan kuat mempertahankan posisi mereka dan menimbulkan kerugian bagi musuh," kata Oleh Synehubov, gubernur wilayah timur laut Kharkiv, sebagaimana dilansir Reuters.

Reuters tidak dapat memverifikasi laporan medan perang.

Oleskandr Musiyenko, kepala Pusat Riset Militer dan Strategis Ukraina, mengatakan Rusia mengirimkan lebih banyak bala bantuan untuk memblokir kemajuan Ukraina.

โ€œMereka sebagian besar mengirim pasukan infanteri dan artileri ke medan perang, sebagian besar terdiri dari wajib militer. Tapi mereka tidak memiliki tingkat dukungan artileri dan tank seperti yang mereka miliki pada 24 Februari,โ€ kata Musiyenko kepada televisi Ukraina.

"Mereka memiliki lebih sedikit sumber daya. Mereka mengandalkan keunggulan jumlah pasukan mereka."

Invasi Rusia telah membunuh ribuan warga sipil, menumbangkan jutaan orang dan membuat kota-kota menjadi puing-puing.

Garis depan sebagian besar tetap membeku selama dua bulan terakhir, dengan Rusia berusaha mendapatkan lebih banyak wilayah di timur setelah menduduki sebagian besar wilayah yang dikenal sebagai wilayah Donbas dan melindungi koridor tanah yang telah didudukinya di Ukraina selatan.

Dalam pembaruan intelijen reguler pada Jumat, Inggris mengatakan bahwa pasukan Rusia mungkin telah melakukan serangan penyelidikan di dekat Orikhiv di tenggara dan di Vuhledar di timur, tetapi tidak mungkin mencapai "kemajuan substantif".

Kedua belah pihak diperkirakan akan melancarkan serangan musim semi.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini