ISLAMABAD - Pihak berwenang Pakistan sedang menyelidiki bagaimana seorang pengebom bunuh diri menewaskan setidaknya 100 orang di sebuah masjid di Peshawar.
Serangan tersebut mengejutkan warga Pakistan mengingat peristiwa itu terjadi di dalam kompleks kantor polisi yang dijaga ketat. Sebagian besar yang tewas adalah personel kepolisian yang sedang sholat.
Kepolisian meyakini bahwa mereka menjadi sasaran untuk melemahkan semangat dalam melakukan perlawanan terhadap kelompok militan.
Insiden ini terjadi dua bulan setelah Taliban Pakistan meninggalkan gencatan senjata. Sejak saat itu serangan terhadap polisi dan tentara meningkat.
Namun, klaim bahwa serangan tersebut dilakukan milisi Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) belakangan telah dibantah kelompok tersebut. Mereka justru menyalahkan komandan faksi yang memisahkan diri.
Beberapa pengamat mempertanyakan penyangkalan tersebut. Mereka menilai bantahan itu bisa menjadi taktik pengalih perhatian, demikian dilansir dari BBC Indonesia.
Di masa lalu TTP tidak mengklaim sejumlah serangan terhadap masjid, sekolah atau pasar. Kelompok itu memilih untuk menyatakan bahwa mereka berperang melawan pasukan keamanan, bukan melawan rakyat Pakistan.