Topan Freddy mendarat hampir sebulan setelah badai Cheneso menghantam Madagaskar, negara pulau berpenduduk 29 juta jiwa itu, menewaskan 33 orang dan memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka.
Madagaskar dilanda rata-rata 1,5 topan setiap tahun, tertinggi di Afrika, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA).
Setelah melintasi Madagaskar, Freddy dapat muncul di Selat Mozambik dan menguat lagi, sebelum melakukan pendaratan di Mozambik dan berpotensi pindah ke Zimbabwe, yang memengaruhi total lebih dari 3,3 juta, kata UNOCHA, mengutip penilaian Program Pangan Dunia.
Topan melewati 120 km barat laut Mauritius pada Senin, (20/2/2023) sore, memaksa 500 orang mengungsi, sementara kabel listrik yang rusak menyebabkan 500 keluarga lainnya tanpa listrik, lapor penyiar nasional.
Penerbangan yang telah dihentikan pada Minggu, (19/2/2023) malam telah dilanjutkan pada Selasa, (21/2/2023) pagi, menurut operator bandara Mauritius.
(Rahman Asmardika)