Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Dianggap Gagal Gandeng Sekutu Timur Tengah untuk Dukung Ukraina dalam Perang Lawan Rusia

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 23 Februari 2023 |15:49 WIB
AS Dianggap Gagal Gandeng Sekutu Timur Tengah untuk Dukung Ukraina dalam Perang Lawan Rusia
AS dianggap gagal gandeng sekutu Timteng untuk dukung Ukraina lawan perang Rusia (Foto: AP)
A
A
A

Satu tahun sejak Rusia meluncurkan perangnya di Ukraina, tindakan penyeimbangan UEA di IDEX menunjukkan kebijakan yang lebih luas di Timur Tengah tentang kenetralan yang tersembunyi, serta ketidakmampuan AS untuk mempengaruhi sekutu Timur Tengahnya untuk bergabung dengan kubu Barat.

“Sudah jelas sejak awal invasi Rusia setahun yang lalu bahwa mitra regional Amerika di Timur Tengah, tidak akan memihak atau terlibat dalam persaingan kekuatan besar dan persaingan strategis yang semakin sulit sejak 2022,” kata Kristian Ulrichsen, seorang ilmuwan politik di Baker Institute Rice University di Houston, Texas.

“Jadi, sejauh itu AS telah gagal membuat mitra regionalnya memihak,” lanjutnya.

Negara-negara Teluk yang kaya energi mendapat keuntungan dari kenaikan harga akibat perang di Ukraina, yang telah menambahkan puluhan miliar dolar ke pundi-pundi mereka. Keenam anggota Dewan Kerjasama Teluk, yang meliputi Arab Saudi, Oman, UEA, Kuwait, Qatar, dan Bahrain, mencatat surplus anggaran pada 2022 untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.

Aliansi Arab Saudi dengan Rusia dalam kartel minyak OPEC juga memungkinkannya untuk memiliki kontrol yang lebih baik atas harga minyak mentah global, yang bertentangan dengan AS.

Di UEA, pasar real estat di Dubai meledak saat orang Rusia berbondong-bondong memasuki pusat bisnis regional, membeli properti, dan memulai bisnis.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement