Share

Diungkap Bos Tentara Bayaran Wagner, Ternyata Ini Alasan Rusia Ogah Akhiri Perang di Ukraina

Rahman Asmardika, Okezone · Senin 06 Maret 2023 12:42 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 06 18 2776116 diungkap-bos-tentara-bayaran-wagner-ternyata-ini-alasan-rusia-ogah-akhiri-perang-di-ukraina-blt0g9VZNp.jpg Bos perusahaan tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin. (Foto: Reuters)

MOSKOW – Bos perusahaan tentara bayaran Wagner mengatakan bahwa Ukraina akan terus berusaha merebut kembali wilayah yang dikuasainya sebelum 2014 jika Rusia menghentikan pertempuran. Rusia menganeksasi Krimea dari Ukraina setelah revolusi yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovich pada 2014.

"Saya benar-benar yakin bahwa Ukraina, dengan bantuan blok NATO, akan menerobos 'garis merah' ini dan mengembalikan wilayah yang merupakan miliknya hingga 2014," kata Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin dalam pernyataan yang diposting ke Telegram melalui halaman perusahaannya pada Sabtu, (4/3/2023).

Prigozhin yakin bahwa upaya tersebut akan dilakukan Ukraina dan akan kembali memulai, yang lebih tragis dan berdarah dari yang terjadi sebelumnya.

“Oleh karena itu, kita perlu berjuang untuk Rusia di sini dan saat ini," kata Prigozhin, yang menadapat julukan “koki Putin”, sebagaimana dilansir Newsweek.

Prigozhin alah tokoh yang bersuara keras di antara elit Rusia dan rekan Presiden Vladimir Putin. Namun, dia sangat mengkritik pasukan militer konvensional Rusia dan kementerian pertahanan Moskow.

Kementerian pertahanan Ukraina telah dihubungi untuk memberikan komentar.

Follow Berita Okezone di Google News

Pasukan bayaran Wagner yang dibentuk Prigozhin telah banyak terlibat dalam operasi Rusia untuk menguasai kota Bakhmut di Donetsk timur, yang telah dibombardir secara intensif selama berbulan-bulan.

Dalam perkembangan terbaru, Prigozhin mengatakan bahwa pasukan Wagner telah mengepung Bakhmut, namun menghadapi kekurangan amunisi. Dia mendesak militer Rusia untuk segera memberikan amunisi karena kekalahan pasukan Wagner berpotensi membuat front di Bakmut “runtuh”.

"Jika kita mundur, maka kita akan tercatat dalam sejarah selamanya sebagai orang yang telah mengambil langkah utama untuk kalah perang," kata Prigozhin. "Ini persis masalah kelaparan amunisi."

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini