Share

Kisah Presiden Liberia Samuel Kanyon Doe Ditangkap, Dimutilasi dan Dagingnya Dimakan Lawan Politiknya

Rina Anggraeni, Okezone · Jum'at 10 Maret 2023 18:26 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 10 18 2778640 kisah-presiden-liberia-samuel-kanyon-doe-ditangkap-dimutilasi-dan-dagingnya-dimakan-lawan-politiknya-cqvtb48QeN.jpg Ilustrasi (Foto: Okezone)

JAKARTA- Kisah Presiden Liberia Samuel Kanyon Doe ditangkap, dimutilasi dan dagingnya dimakan lawan politiknya. Dia meninggal pada 10 September 1990 ini memberikan beberapa sejarah mengejutkan.

Liberia memerdekakan diri sebagai sebuah republik setelah mengelami perbudakan Amerika di wilayah itu. Komunitas bekas budak itulah yang kemudian menyusun komposisi penduduk Liberia.

Di bawah kepresidenan William Tubman dan William Tobert, dalam kurun waktu setelah Perang Dunia II, penduduk asli mulai memperoleh kedudukan dan pengaruh politik, tetapi dalam masa-masa setelahnya menjadi sentiment antarsuku yang saling terbelah satu sama lain.

Adapan Doe, seorang anggota suku Krahn (Wee), mendaftar di ketentaraan pada usia 18 tahun. Dia naik pangkat menjadi sersan utama pada tahun 1979. Seperti penduduk asli Liberia lainnya, Doe membenci hak istimewa dan kekuasaan yang diberikan kepada orang Amerika-Liberia, keturunan budak Amerika yang dibebaskan yang mendirikan koloni Liberia pada tahun 1822. 

Follow Berita Okezone di Google News

Pada bulan April 1980 Doe memimpin serangan oleh sekelompok tentara Krahn di rumah eksekutif Liberia, membunuh Presiden William R. Tolbert. Belakangan, 13 rekan Tolbert terkemuka diadili dan dieksekusi.

Setelah kudeta, Doe mengambil pangkat jenderal dan mendirikan Dewan Penebusan Rakyat (RRC) yang terdiri dari dirinya sendiri dan 14 perwira berpangkat rendah lainnya untuk pemerintah negara.

Doe menangguhkan konstitusi negara hingga tahun 1984, ketika konstitusi baru disetujui melalui referendum. Pada tahun 1985 ia memenangkan pemilihan presiden yang dikecam sebagai penipuan oleh beberapa pengamat. Doe menghadapi tentangan baik di dalam maupun luar negeri, di mana rezimnya sering digambarkan korup dan brutal. Masa jabatannya dibebani oleh kondisi ekonomi yang memburuk, dan hidupnya terus-menerus terancam oleh upaya dan rencana pembunuhan, yang dia tekan dengan kebrutalan yang luar biasa.

Tindakan ini, bersama dengan favoritisme Doe terhadap suku Krahnnya sendiri, memicu pemberontakan terhadapnya yang dimulai di Liberia timur pada akhir 1989. Pada Juli 1990, pasukan pemberontak telah maju ke ibu kota Monrovia, tetapi Doe menolak menyerahkan kekuasaan. Saat perang saudara berlanjut, dia ditangkap dan dibunuh

Atas kudeta itu, Doe mengalami nasib tragis. Doe ditangkap oleh sekelompok tentara yang dipimpin oleh Prince J. Johnson pada tanggal 9 September 1990 saat mengunjungi markas ECOMOC.

Penangkapan Doe terjadi setelah terjadi pertempuran sengit yang memakan korban di kedua belah pihak. Doe diseret ke markas tentara Johnson lalu disiksa. Telinga, jari tangan, dan jari kakinya dipotong; dan di hari selanjutnya tubuhnya dimutilasi dan dimakan oleh Johnson dan pengikutnya.

 (RIN)

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini